Meski varian baru Corona, Omicron masih dalam penelitian
lebih dalam, namun Wakil Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Masrikoh
mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bekasi diharapkan dapat meningkatkan
kewaspadaan terhadap potensi masuknya Virus Corona B.1.1.529 atau Omicron itu.
"Pada dasarnya arahan Kemenkes tidak jauh berbeda
seperti saat varian COVID-19 baru yang sebelummnya pernah terdeteksi muncul di
Indonesia," katanya mengutip Antara, Selasa (30/11/2021)
Ia menjelaskan peningkatan kewaspadaan itu juga disertai
upaya percepatan laju vaksinasi, terutama bagi masyarakat yang sama sekali
belum mendapatkan vaksinasi dosis pertama.
Vaksinasi COVID-19, kata dia, bisa sangat membantu seseorang
agar terhindar dari penularan virus corona.
"Karena ditularkan oleh virus jadi memang mau tidak mau
harus divaksinasi. Apalagi bagi yang belum diimbau untuk segera didata oleh
perangkat desa atau lurah," katanya.
Masyarakat juga diminta untuk tidak lengah menerapkan
protokol kesehatan 5M saat menjalankan aktivitas serta mematuhi kebijakan
pemerintah terkait mobilitas saat libur Natal dan Tahun Baru 2022.
"Nanti saat PPKM Level 3 diterapkan pas libur Nataru,
harus betul-betul diperhatikan sehingga potensi penularan terhadap COVID-19
maupun varian baru Omicron bisa diminimalisir," kata Masrikoh .
Dilansir dari laman Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada
Selasa (30/11/2021) ini, dari total target vaksinasi sebanyak 2.417.794 jiwa,
jumlah masyarakat yang telah divaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak
1.777.183 orang atau 73,50 persen sedangkan dosis kedua sebanyak 1.410.380
orang atau 58,33 persen.