Humas Polres Metro Bekasi - Pemkab Bekasi mulai mengantisipasi masuknya varian baru Virus Corona B.1.1.529 atau yang disebut varian omicron. Varian ini diketahui berasal dari negara Afrika Selatan dan telah terdeteksi muncul di beberapa negara Eropa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas
Kesehatan Kabupaten Bekasi, Masrikoh menjelaskan pihaknya telah mendapatkan
instruksi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan kewaspadaan
meski jenis varian ini masih terus diteliti lebih dalam.
“Pada dasarnya arahan Kemenkes tidak jauh berbeda seperti
saat varian Covid-19 yang sebelummnya pernah terdeteksi muncul di Indonesia,”
ucap Masrikoh, Selasa (30/11).
Pemkab Bekasi, sambungnya, diminta untuk mempercepat laju
vaksinasi, terutama bagi masyarakat yang sama sekali belum mendapatkan vaksin
dosis pertama.
Vaksinasi, sambung Masrikoh, bisa sangat membantu seseorang
agar terhindar dari penularan Covid-19.
“Karena ditularkan oleh virus, jadi memang mau enggak mau
harus divaksinasi. Apalagi bagi yang belum divaksin agar diimbau untuk segera
didata oleh perangkat desa atau lurah,” ungkapnya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak lengah
menerapkan protokol kesehatan 5M saat menjalankan aktivitas. Mengurangi
mobilitas saat libur Nataru harus dipatuhi oleh setiap masyarakat.
“Nanti saat PPKM Level 3 pas libur Nataru, harus betul-betul
diperhatikan sehingga potensi penularan terhadap Covid-19 maupun varian baru
Omicron bisa diminimalisir,” tutur Masrikoh.
Berdasarkan data Komite Kebijakan Covid-19 Kabupaten Bekasi,
pada Selasa 30 November 2021dari total target vaksinasi sebanyak 2.417.794
jiwa, jumlah masyarakat yang telah divaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak
1.777.183 orang, atau 73,50 persen. Sedangkan dosis kedua sebanyak 1.410.380
orang atau 58,33 persen.